PUISI

Rindu di Masa Itu

Oleh : Willy Nugroho | 23 May 2025 - 17.29 WIB
Rindu di Masa Itu

Puisi ini adalah perjalanan menyusuri kenangan—masa lalu yang dipenuhi tawa, kebersamaan, dan ketenangan yang sederhana. Dalam bait-baitnya, tergambar dua orang yang pernah berjalan bersama, saling mengisi hari-hari di bawah langit cerah. Meski waktu telah berjalan dan jarak memisahkan, kenangan itu tetap hidup, tertanam dalam hati, seperti melodi yang tak pernah berhenti.

Rindu di Masa Itu
(Karya oleh Moh Yusuf)
Saat waktu tak terburu,
kiita berjalan beriringan,
di bawah langit yang biru.

Suara tawa kita bergema,
di antara desiran angin sepoi,
Matahari pun tak pernah lelah
Menemani hari-hari yang penuh ceria.

Kini, jejak itu perlahan pudar,
namun dalam hati, tetap nyata,
seperti melodi yang tak pernah usai,
rindu itu terus menari di sana.

Oh, betapa aku merindukan masa itu,
saat dunia terasa lebih sederhana,
ketika kau dan aku adalah segalanya,
dan waktu seolah berhenti sejenak.

Meski jarak kini memisahkan kita,
rindu tetap hidup di dada,
seperti bunga yang mekar dalam hening,
menanti waktu untuk kembali tumbuh.
Beri Tanggapanmu :
Belum Ada Komentar

Rekomendasi Hari ini

Antara Ego dan Cinta

PUISI | 23 May 2025

"Antara Ego dan Cinta"

Puisi ini mengangkat tema cinta yang terperangkap dalam ego dan keheningan. Dua...

Oleh : Hultami Hujanna
Aku dan Hujan

PUISI | 23 May 2025

"Aku dan Hujan"

Puisi ini menggambarkan pertemuan sunyi antara seseorang dan hujan, di mana kehe...

Oleh : Moh Yusuf
Ina

PUISI | 23 May 2025

"Ina"

Puisi ini memotret sosok ibu dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari dekapan han...

Oleh : Husnul Khatimah
Ibu, Anakmu Rindu

PUISI | 23 May 2025

"Ibu, Anakmu Rindu"

Puisi ini adalah ungkapan rindu mendalam seorang anak kepada ibunya, yang mungki...

Oleh : Syahida Amalia
Padre

PUISI | 23 May 2025

"Padre"

Puisi ini mengangkat sosok ayah sebagai pahlawan keluarga yang jarang menangis,...

Oleh : Husnul Khatimah
Jiwa yang Merintih

PUISI | 23 May 2025

"Jiwa yang Merintih"

Puisi ini menggambarkan kondisi jiwa yang berada dalam kegelapan batin: luka ter...

Oleh : Moh Yusuf
Media Explant