PUISI

Aku dan Hujan

Oleh : Willy Nugroho | 23 May 2025 - 17.43 WIB
Aku dan Hujan

Puisi ini menggambarkan pertemuan sunyi antara seseorang dan hujan, di mana keheningan bukan berarti hampa, melainkan ruang untuk merasakan. Hujan menjadi simbol penerimaan, kedamaian, dan penyembuh luka batin. Sebuah pelukan dari langit untuk jiwa yang lelah.

Aku dan Hujan
(Karya oleh Moh Yusuf)
Aku dan hujan, dalam hening bertemu,
Bukan dengan kata, melainkan dengan rasa yang mengalir.
Tetesnya jatuh perlahan, menyentuh bumi,
Seperti pelukan lembut yang menghapus keresahan.

Di bawah langit yang murung, aku merasa damai,
Hujan membawa ketenangan yang tiada banding.
Setiap rintiknya, seperti lagu lama,
Menyembuhkan jiwa yang lelah, menenangkan hati.

Aku duduk, tenggelam dalam suara alam,
Menghirup udara basah yang menyejukkan.
Tak perlu kata, tak perlu suara,
Karena hujan sudah cukup menjelaskan semuanya.

Di tiap tetes yang jatuh, kutemukan kedamaian,
Hujan, kau mengajarkanku menerima,
Bahwa dalam setiap kekosongan, ada ketenangan,
Dan dalam setiap hujan, ada keheningan yang menyembuhkan.
Beri Tanggapanmu :
Belum Ada Komentar

Rekomendasi Hari ini

Antara Ego dan Cinta

PUISI | 23 May 2025

"Antara Ego dan Cinta"

Puisi ini mengangkat tema cinta yang terperangkap dalam ego dan keheningan. Dua...

Oleh : Hultami Hujanna
Ina

PUISI | 23 May 2025

"Ina"

Puisi ini memotret sosok ibu dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari dekapan han...

Oleh : Husnul Khatimah
Ibu, Anakmu Rindu

PUISI | 23 May 2025

"Ibu, Anakmu Rindu"

Puisi ini adalah ungkapan rindu mendalam seorang anak kepada ibunya, yang mungki...

Oleh : Syahida Amalia
Padre

PUISI | 23 May 2025

"Padre"

Puisi ini mengangkat sosok ayah sebagai pahlawan keluarga yang jarang menangis,...

Oleh : Husnul Khatimah
Jiwa yang Merintih

PUISI | 23 May 2025

"Jiwa yang Merintih"

Puisi ini menggambarkan kondisi jiwa yang berada dalam kegelapan batin: luka ter...

Oleh : Moh Yusuf
Sisi Lain Manusia

PUISI | 23 May 2025

"Sisi Lain Manusia"

Puisi ini mengangkat tema tentang sisi terdalam manusia—emosi dan perasaan yang...

Oleh : Ahmad Fauzan
Media Explant