Puisi ini menggambarkan dua jiwa yang pernah dekat, kini terpisah oleh keheningan. Bukan karena tidak ada cinta, tapi karena masing-masing terjebak dalam ketakutan, kebingungan, atau luka. Mereka masih saling merasa, masih ingin berbicara, namun kata-kata telah menguap entah ke mana. Diam yang ada bukan sekadar hening, melainkan ruang kosong yang menyakitkan—ruang yang dulu dipenuhi tawa dan cerita.
PUISI | 23 May 2025
Puisi ini mengangkat tema cinta yang terperangkap dalam ego dan keheningan. Dua...
PUISI | 23 May 2025
Puisi ini menggambarkan pertemuan sunyi antara seseorang dan hujan, di mana kehe...
PUISI | 23 May 2025
Puisi ini memotret sosok ibu dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari dekapan han...
PUISI | 23 May 2025
Puisi ini adalah ungkapan rindu mendalam seorang anak kepada ibunya, yang mungki...
PUISI | 23 May 2025
Puisi ini mengangkat sosok ayah sebagai pahlawan keluarga yang jarang menangis,...
PUISI | 23 May 2025
Puisi ini menggambarkan kondisi jiwa yang berada dalam kegelapan batin: luka ter...