PUISI

Karna Tapi Bukan Karma

Oleh : Willy Nugroho | 23 May 2025 - 17.28 WIB
Karna Tapi Bukan Karma

Puisi ini merupakan ungkapan cinta yang lahir dari proses panjang—dari luka, kesabaran, hingga akhirnya menemukan seseorang yang menjadi jawaban dari doa-doa yang dipanjatkan dalam sunyi. Penulis menggambarkan betapa berartinya kehadiran sang kekasih, yang mampu menghadirkan pelangi setelah hujan, tawa setelah tangis, dan cinta setelah kehampaan.

Karna Tapi Bukan Karma
(Karya oleh Afraim)
Karena bersamamu membuatku terasa indahh,
hingga bisa merasakan pelangi setelah hujan.
Dari sekian lamanya aku menunggu mendung untuk reda
Ternyata butuh waktu kesabaran yang sangat perlu diasah dari masa lalu yang kelam.

Karna bersamamu alasan aku selalu untuk tersenyum.
Walaupun ribuan masalah yang kudapati menimpahku
Di dalam laut Palung Mariana, tak ada yang mengetahui persona bahagia dan sedihku,
keajaiban pun datang mengiringiku untuk datang kepadamu.

Karena mungkin dirimu adalah wujud dari doa yang selama ini kuminta dari Sang Pencipta rasa abadi,
Yang kemungkinan hati ini mati rasa hingga seterusnya tanpa ada pelangi menerangi isi dalam jiwa raga
Yang ku sebut “Cinta” .

Karena dirimu adalah wujud dari doaku maka aku akan menjagamu dalam hati ini, hingga takdir memisahkan, yaitu maut bukan karma,
Terimakasih telah datang disampul buku cerita hidupku, aku akan menulisnya untukmu hingga tinta cairku pun akan habis untuk menceritakanmu.
Beri Tanggapanmu :
Belum Ada Komentar

Rekomendasi Hari ini

Antara Ego dan Cinta

PUISI | 23 May 2025

"Antara Ego dan Cinta"

Puisi ini mengangkat tema cinta yang terperangkap dalam ego dan keheningan. Dua...

Oleh : Hultami Hujanna
Aku dan Hujan

PUISI | 23 May 2025

"Aku dan Hujan"

Puisi ini menggambarkan pertemuan sunyi antara seseorang dan hujan, di mana kehe...

Oleh : Moh Yusuf
Ina

PUISI | 23 May 2025

"Ina"

Puisi ini memotret sosok ibu dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari dekapan han...

Oleh : Husnul Khatimah
Ibu, Anakmu Rindu

PUISI | 23 May 2025

"Ibu, Anakmu Rindu"

Puisi ini adalah ungkapan rindu mendalam seorang anak kepada ibunya, yang mungki...

Oleh : Syahida Amalia
Padre

PUISI | 23 May 2025

"Padre"

Puisi ini mengangkat sosok ayah sebagai pahlawan keluarga yang jarang menangis,...

Oleh : Husnul Khatimah
Jiwa yang Merintih

PUISI | 23 May 2025

"Jiwa yang Merintih"

Puisi ini menggambarkan kondisi jiwa yang berada dalam kegelapan batin: luka ter...

Oleh : Moh Yusuf
Media Explant