Hiburan

Pembuat film asal Palestina berterima kasih atas kesetiakawanan sosial

Oleh: Willy Nugroho - 18 April 2025 - 15.01 WIB

Pembuat film asal Palestina berterima kasih atas kesetiakawanan sosial

Brutalitas tanpa batas: Hamdan Ballal, sutradara pemenang Oscar, dianiaya dan ditangkap oleh pemukim dan militer Israel. ANTARA/Instagram/@piensaprensa_ig/aa.


Jakarta (ANTARA) - Pembuat film asal Palestina, Hamdan Ballal, berterima kasih atas kesetiakawanan sosial dari anggota the Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) yang telah menuntut pimpinan Akademi meminta maaf kepadanya.

Ballal, bersama rekan sutradaranya, Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor, menuliskan ucapan terima kasih tersebut melalui sepucuk surat yang mengakui dampak emosional dan politik dari dukungan yang mereka terima.


"Pada saat kami merasa diabaikan oleh Akademi, membaca surat Anda sangat berarti dan mengetahui bahwa kami tidak sendirian," ujar Ballal dilansir dari laporan Deadline, Selasa.


Ucapan terima kasih itu menyusul terbitnya surat terbuka anggota AMPAS yang mengkritik Presiden Akademi Janet Yang dan CEO Akademi Bill Kramer dalam memberikan tanggapan awal terhadap peristiwa, namun tidak menyebutkan lantang siapa Ballal, dan juga tidak spesifik mengakui film "No Other Land" yang telah memenangi Piala Oscar untuk kategori "Best Documentary Feature" pada 2 Maret.


Baca juga: Profil Hamdan Ballal: Sutradara "No Other Land" yang ditangkap Israel


Surat yang ditandatangani oleh hampir 900 anggota mencakup Ben Affleck, JJ. Abrams, Ava DuVernay, Denis Villeneuve, Edward Norton, Riz Ahmed, Penélope Cruz, Javier Bardem, Joaquin Phoenix, Sarah Polley, tiga gubernur dari cabang dokumenter – Simon Kilmurry, Jean Tsien, dan Chris Hegedus – (dan ratusan lainnya, mewakili setiap cabang pemungutan suara Akademi), menganggap tanggapan dari pimpinan Akademi terhadap insiden yang menimpa Ballal itu "ompong", sehingga memicu pertemuan darurat Dewan Gubernur AMPAS pada Jumat.


Seperti yang dilaporkan Deadline, setelah pertemuan itu, Yang dan Kramer mengeluarkan pernyataan permintaan maaf mereka dan merasa menyesal atas kegagalan secara langsung mengakui nama Ballal dan filmnya.

Ballal, Adra, Abraham dan Szor menulis: “Anda (anggota AMPAS) melawan dehumanisasi, melawan anggapan bahwa nyawa orang Palestina kurang berharga, dan untuk itu kami bersyukur. Kami tahu jalan di depan tidak akan mudah, tetapi solidaritas Anda adalah pengingat bahwa kami tidak berjalan di jalan ini sendirian.”


Baca juga: Sederet penghargaan film dokumenter "No Other Land"


Diketahui bahwa Ballal menjadi korban serangan terhadap komunitas di pedesaan Masafer Yatta di Tepi Barat yang diduduki pemukim Israel, dan kemudian pihak berwenang Israel menahan pembuat film tersebut dan diduga memukulinya saat dia berada dalam tahanan dan mengejeknya karena memenangkan Oscar.


Padahal film dokumenter "No Other Land" tidak hanya memenangi penghargaan Oscar, namun juga telah meraup lebih dari 2 juta dolar AS dalam pendapatan box office di AS dan Kanada.


Film itu didistribusikan sendiri melalui naungan Cinetic setelah gagal menerima tawaran distribusi yang signifikan untuk pasar Amerika Utara. Dan kini telah menghasilkan 2,8 juta dolar AS di seluruh dunia.


Kondisi fisik Hamdan dikabarkan telah membaik selama beberapa hari terakhir pasca-serangan terjadi, dan dia kini ada di rumah bersama anak-anaknya.


Baca juga: Menbud apresiasi bentuk perjuangan kemerdekaan Palestina lewat film

Beri Tanggapanmu :
Belum Ada Komentar

Topik Lainnya

Media Explant