PANTUN

SEMANGAT PAGI

Oleh : Willy Nugroho | 23 May 2025 - 19.19 WIB
SEMANGAT PAGI

Pagi adalah awal yang penuh harapan. Dengan semangat pagi, kita menyambut hari baru dan tantangan hidup dengan lebih berani dan percaya diri. Pantun-pantun berikut menyuarakan semangat, harapan, dan keteguhan hati untuk terus melangkah.

SEMANGAT PAGI
(Karya oleh Febrian Fahrezi)
Mentari muncul di ujung pagi,
Menyinari sawah dan ladang.
Bangunlah kawan dengan hati berseri,
Ayo berjuang, janganlah bimbang!

Embun menetes di ujung daun,
Burung berkicau sambut mentari.
Pagi adalah waktu yang agung,
Buka hari dengan hati berani.

Jalan kecil penuh cahaya,
Langkah ringan menuju harapan.
Pagi cerah penuh makna,
Isyarat baru untuk masa depan.

Segelas kopi hangat di meja,
Aroma wangi bangkitkan raga.
Dengan semangat dan jiwa yang ceria,
Hari dimulai tanpa ragu dan duka.

Langit biru menari riang,
Awan putih ikut menyapa.
Pagi datang beri peluang,
Tuk kita terus berkarya.
Beri Tanggapanmu :
Belum Ada Komentar

Rekomendasi Hari ini

PERSAHABATAN

PANTUN | 23 May 2025

"PERSAHABATAN"

Persahabatan adalah anugerah yang menyatukan hati tanpa syarat. Dalam pantun-pan...

Oleh : Izzatul Qalbiyah Nisa
Bait-Bait Hikmah yang Menyentuh Hati

PANTUN | 23 May 2025

"Bait-Bait Hikmah yang Menyentuh Hati"

Pantun adalah seni kata yang mengajarkan kebijaksanaan dan nilai-nilai kehidupan...

Oleh : Syahida Amalia
BELAJAR

PANTUN | 23 May 2025

"BELAJAR"

Tema ini mengangkat semangat belajar sebagai fondasi dalam mencapai cita-cita da...

Oleh : Izzatul Qalbiyah Nisa
Rangkaian Petuah Berima

PANTUN | 23 May 2025

"Rangkaian Petuah Berima"

Pantun adalah seni berima yang menyampaikan pesan penuh makna dengan cara yang i...

Oleh : Ahmad Fauzan
KEINDAHAN ALAM

PANTUN | 23 May 2025

"KEINDAHAN ALAM"

Alam adalah karya agung yang tak pernah gagal membuat kita kagum. Pantun-pantun...

Oleh : Febrian Fahrezi
Menanam Pohon di Pegunungan

PANTUN | 23 May 2025

"Menanam Pohon di Pegunungan"

Pantun ini menggambarkan keindahan dan pentingnya menanam pohon di kawasan pegun...

Oleh : Febrian Fahrezi
Media Explant